Matakuliah : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal : Selasa, 20 September 2011
Dosen : Drs. Entan Saptani., M.Pd & Dinar., M.Pd
RANGKUMAN MATERI
v Model Pendidikan Gerak (Movement Education)
Model pendidikan gerak manusia mulai berkembang di Amerika Serikat sejak tahun 1960-an yang pelaksanaannya didasarkan pada karya Pudolph Laban. Kerangka kerja program Laban ini meliputi konsep kesadaran tubuh “Apa yang dilakukan tubuh”, konsep usaha “Bagaimana tubuh bergerak”, konsep ruang “Dimana tubuh bergerak” dan konsep keterhubungan “Hubungan apa yang terjadi”. Masing-masing konsep tersebut merupakan panduan untuk dimanfaatkan manakala anak harus bergerak, sehingga gerakan anak bermakna dalam keseluruhan konsep tersebut.
Tujuan dan kegiatan belajar dirancang dengan memanfaatkan pendekatan gaya mengajar pemecahan masalah, penemuan terbimbing dan eksploratori (Logsdon Et Al, 1984). Dalam model pendidikan gerak ini siswa akan didorong untuk mampu menganalisis tahap gerakan ketika menggiring bola basket (Misalnya) dan menemukan proses yang tepat ketika berada dalam permainan. Steinj Hardt (1992), mengutitp Nicholas, telah mengusulkan kurikulum terpadu(Integral Curriculum) yang mengajarkan pada siswa hubungan antara gerak yang dipelajari dengan berbagai kegiatan pendidikan jasmani. Model pendidikan gerak juga si anak. (Inggris, Amerika Serikat, Korea, Indonesia)
v Teori Motorik
Movemen : yaitu gerakan eksternal, bisa dilihat dan diawasi dari luar, motor : gerak internal / gerak laten, tidak bisa diamati dari luar. Ada dua macam skill yaitu open skill : kemampuan yang telah dipola sebelumnya tetapi dalam pelaksanaannya bisa berubah sesuai dengan situasi yang ada, dan close skill : kemampuan yang disesuaikan dengan pola gerak yang dilakukan / disusun.
Gerak terbagi menjadi 3 :
Ø Distret : Gerakan awal dan akhir sama
Ø Serial : Berseri, awalan hingga akhiran
Ø Continous : Berulang-ulang
Sedangkan Motor type terbagi menjadi 4, yaitu :
Ø Tugas type 1 : Pelaku diam objek diam
Ø Tugas type 2 : Pelaku diam objek bergerak
Ø Tugas type 3 : Pelaku gerak objek diam
Ø Tugas type 4 : Pelaku bergerak objek bergerak
v Klasifikasi Aktifitas Motorik
a. Gross and Fine
Suatu keterampilan gerak dasar yang melibatkan konstruksi dan pemakaian otot-otot tubuh yang besar. Istilah Fine menyatakan suatu kualitas kepekaan atau suatu yang rumit. Bagian tubuh bergerak dalam daerah yang terbatas untuk menghasilkan respon yang tepat. Kombinasi neuro moscular biasanya menuju pada ketepatan yang berhubungan dengan kombinasi tangan dan mata.
b. Objek dan Pelaku
Tugas- tugas gerak atau motor task diklasifikasikan ke dalam 4 katagori, berdasarkan dinamika dan kekonstanan tugas dan pelaku menurut Paul Fitts/M. David Meirill, kondisi-kondisi gerak tubuh maupun objek lingkungan dapat dipandang sebagai suatu basis pengklasifikasian :
Ø Tugas type 1 : pelaku diam objek diam
Ø Tugas type 2 : pelaku diam objek bergerak
Ø Tugas type 3 : pelaku gerak objek diam
Ø Tugas type 4 : pelaku bergerak objek bergerak
c. Self Paced & Eksternally Paced
Aktifitas dapat memacu sesorang sehingga dapat melakukan aktifitas/bergerak (self paced) sesorang dapat dipacu aktifitas situasional (externally paced). Self paced memiliki kesamaan dengan close skill sementara externally paced memiliki persamaan dengan open skill.
d. Diskrit, Serial, dan Continous
Ø Distret : gerakan awal dan akhir sama
Ø Serial : berseri, awalan hingga akhiran (aktifitas berisi suatu rangkaian kejadian yang dimulai dari permulaian sampai akhir gerakan,
Ø Continous : berulang-ulang ( suatu tugas gerak yang meliputi disktri, serial, dan dilakukan tanpa awalan dan akhiran dan dilakukan secara simultan.
Matakuliah : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal : Selasa, 04 Oktober 2011
Dosen : Drs. Entan Saptani., M.Pd
RANGKUMAN MATERI
v Alat – Alat Penerima Informasi
a. Indra penglihatan ( visual receiver )
Disebut indra utama (primary sensory priority).
b. Penerima Pendengaran ( Audio receiver )
Disebut indra kedua.
c. Propriocepty : disebut juga rasa kinestetik.
d. Indra Tuktil : indra perasa terhadap kekuatan dan tekanan.
v Karakteristik Motorik Anak Usia SD
a. Ukuran bentuk tubuh anak usia 6-12 tahun
Indeks pertumbuhan dan indeks kematangan, untuk menilai kematangan umur / fisiologis adalah melalui :
Ø Umur Skeletan
Umur skeletan adalah mengukur kematangan umur melalui skelet/cangkang manusia. Digunakan rangka telapak tangan. Caranya adalah membandingkan foto radiograf lengan sesorang dengan radiograf standar. Apabila foto radiograf itu sama dengan standar maka dapat dikatakan normal perkembangannya. Lebih kecil dikatakan keterbelakangan, dan lebih besar dikatakan kemajuan.
Ø Umur Dental
Umur dental adalah menilai kematangan umur lewat tumbuh dan tanggalnya gigi. Sampai usia 12 tahun gigi terus bertambah dan mulai ada yang tanggal. Kemudian secara berangsur melengkapi hingga jumlah 32 buah.
Ø Umur Sifat Jenis Kelamin
Umur sifat jenis kelamin dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan sifat-sifat kelamin dan organ reproduksi. Bias dilihat ketika anak berusia 12 tahun keatas.
Matakuliah : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal : Selasa, 11 Oktober 2011
Dosen : Drs. Entan Saptani., M.Pd
RANGKUMAN MATERI
v Developmentally Appropiatte Practice (DAP)
Tujuan pembelajaran Penjas yaitu
1. Anak memperoleh kemampuan fisik
2. Menjaga pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
3. Memelihara kebugaran jasmani
4. Memperoleh pengetahuan tentang gerak
5. Dapat mengapresiasikan gerak
6. Menumbuhkan rasa positif atau mengembangkan sikap posotif
7. Menumbuhkan harga diri dan penilaian positif terhadap diri sendiri
8. Memperoleh keterampilan sosial yang diinginkan
9. Mengembangkan kemampuan atau bakat yang dimiliki anak-anak
10.Pengembangan apresiasi estetika untuk gerak.
v Kematangan / Maturity
Pembelajaran anak akan bermakna dengan baik apabila keadaan fisik atau mental telah siap untuk menerima pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan kematanganna. Tingkat kematangan bergantung pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Tugas ajar/ learnig task dalam setiap kegiatan harus disesaikan dengan tingkat kemtangan, agar pembelajaran itu berhasil.
Belajar keterampilan gerak, menurut teori skema pada dasarnya menyatakan bahwa manusia menyimpan memori pengalaman gerak masa lampau. Simpanan elemen beserta kaitannya antara satu dengan lainnya disebut skema gerak. Teori ini menyatakan bahwa program motorik yang disimpan dalam ingatan bukanlah rekaman khusus gerakan yang harus dilaksanakan, melainkan merupakan seperangkat skema umum yang dapat mengarahkan performance/penampilan. Oleh karena itu untuk memfasilitasi kegiatan tersebut dibutuhkan latihan-latihan yang beragam.
Matakuliah : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2011
Dosen : Drs. Entan Saptani., M.Pd
RANGKUMAN MATERI
v Pendidikan Gerak
Dalam pendidikan gerak manusia dapat melakukan aktivitas dengan efektif dan efisien. Dalam pendidikan gerak terdapat 4 elemen dalam gerak yaitu:
1. Pemahaman tentang tubuh
2. Pemahaman ruang
3. Pemahaman tentang hubungan antara tubuh dengan bagian-bagian organ lainnya.
4. Pemahaman tentang cara bagaimana tubuh bergerak.
v Komponen Gerak
1. Lokomotor
2. Non Lokomotor
3. Manipulatif
Matakuliah : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2011
Dosen : Drs. Entan Saptani., M.Pd
RANGKUMAN MATERI
v Perubahan Ukuran dan Proporsi Tubuh
Perubahan selama periode awal untuk anak-anak pada umumnya relative lambat dan konstan. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan cepat pada periode awal, dan pertumbuhan cepat pada periode dewasa. Anggota badan secara continue tumbuh sebanding datipada pertumbuhan tagog, sehingga Nampak perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki cendrung tungkainya lebih panjang.
Bentuk tubuh anak-anak dibagi menjadi 5 bentuk/type tubuh, yaitu :
a. Hypermaskulinity
b. Masculinity
c. Intermedial/biseksualitas
d. Feminity
e. Hyperfeminity
Dan :
a. Mesomorf : Kekar dan tegap
b. Endomorph : Pendek dan gemuk
c. Ektomorph : Tinggi dan kecil
v Type Tubuh Menurut Seldon
Type Tubuh dan Jenis Olahraga yang Cocok
171
271 Weight Kifter
Gymnastics 252 345 Sprinter
LD. Swimer 542 343 Swimmer
711 444 117
Endomorp (gemuk) Medron Type Ecthmorph (kecil)
Fase Belajar Motorik :
1. Fase kognisi : Memikirkan gerak
2. Fase Fiksasi : Merealisasikan gerak yang telah dipikirkan
3. Fase Auomastisasi : Gerakan-gerakan yang telah terogarnisir dengan
sendirinya