Ambil madunya tapi jangan Rusak sarangnya!

Sabtu, 14 Januari 2012

NAMA SEBUAH BERITA A_L_E_A II

Kamis, 12 Januari 2012 tepat pukul 11.00 WIB kami tiba di daerah wisata Situ Patenggang. Lekas kamipun segera mencari tempat yang bagus sebagai tempat melepas lelah setelah perjalanan yang cukup panjang. Setelah menemuka tempat yang dikiranya cocok kamipun membuka perbekalan yang kami bawa.
Setelah menyesakan perbekalan kami, kamipun lekas membersikan tempat yang kami pakai. Seberesnya kami membersihkan kamipun mulai memotret-motret sebagai tanda kenangan.
Setelah puas dengan potretan-potretan yang dijepreetttt kamipun lekas menuju mushola yang ada di Situ Patenggang. Sehabis sholat Dzuhur berjamaah hujan turun dengan cukup lebatnya, terpaksa kami menunggu hujan reda. Saat kami menunggu hujan reda, kebetulan sekali kami menemukan tiga ekor wanita yang sama dengan kami menunggu hujan reda atau menunggu mushola kosong?! Kami pun menggoda mereka terutama Opik yang giat sekali menggoda bersamaan dengan Asep yang mengeluarkan jurus-jurusnya....hhhahhhaaa....Selepas itu hujanpun reda dan kamipun melanjutkan menuju tempat Wisata Selanjutnya yaitu Kawah Putih *(Setelah depat dengan sengitnya menentukan tempat wisata yang akan dituju selanjutnya sepanjang perjalanan menuju tempat parkir kami dijajaki para penjual setoberi yang menjual secara paksa *(Jual dedet bro.... Meskipun menjual dengan paksa secara terpaksa pula kami membelinya *(Kusabab hoream jangar ngadenge "kanggo ngalarisan jang"Ceuk nu ngicalna teh.

Jumat, 13 Januari 2012

SEBUAH BERITA.....................A_L_E_A I

Kamis, 12 Januari 2012 ALEA Futsal Club melaksanakan Touring To Trip Ciwidey yang pertama kalinya dengan beberapa anggota yang berangkat, yaitu Syamsul Rijal, Randi Setiadi, Eka Rizkiana, Asep Rudiansyah, Topik Hidayat, Wawan Jumawan, Bily Agung S dan Tri Sagita. Dengan beberapa anggota yang absen karena berbagai dan beribu-ribu alasan *kaduhung kanggo nu teu ngiring. qta berangkat dari Jatinangor sekitar jam 08.00 leuwih saeutik kusabab nungguan Dasmo (Asep Rudiansyah). Dengan membagi-bagikan barang bawaan untuk santapan di Situ Patenggang. Dalam perjalanan yang cukup panjang kami melewati beberapa ribu motor dan beberapa ribu mobil *hhhaaaa....asa teu kudu.com Perjalanan sepanjang jalan Cibiru sungguh padat merayap sampai-sampai ada motor Ninja di sigeung oleh motor CB dan terjadilah perkelahian. Ketika memasuki kawasan jalan SOETA salah seorang anggota kami mengalami musibah ditilang oleh pak polisi.
Pak Polisi :"De, kepinggir-kepinggi"
Supir Motor :"Geleung sopik teh nyisi"
Pak Polisi :"Surat-suratnya"
Supir Motor :"Ada Pak, ini bari nembongken surat-surat, kesalahan saya apah pak?!"
Pak Polisi :"Ade sudah mengambil jalur kanan, tidak jalur kiri!"
Supir Motor :"Pak, yang lain banyak yang ngambil jalur kanan, kok gk ditilang?! meh teulila tos pak 
                       lah damai ue ieu aya 50rb?!"
Pak Polisi :"De, 50rb mah tos ue disidang nya, saratus rebu ue!"
Supir Motor :"Ameh teu lilah geuleyeung ue 100rb ka polisi"

Setelah kejadian tilang menilang antara opik dan pak polisi perjalanan dilanjutkan kembali dengan target kami sampai di Situ Patenggang jam 11.00 WIB. Sebelum sesampainya di kawasan Ciwidey kami mampir dulu ke toko kacamata dan menghasilkan beberapa orang pemijat ulung (kusabab make kacamata hideung jang). Kami pun masuk dalam kawasan Ciwidey pada pukul 11 kurang dan berhenti dikebun teh untuk rehat sejenak dengan mengambil beberapa foto.
Setelah Ngaso di Kebun Teh kamipun memutuskan untuk melanjutkan kembali ke tempat tujuan kami. Pada saat ditengah perjalanan kami melihat bahwa objek wisata Air Panas Walini TUTUP (kakaraeun ninggali tutup bro!) pada saat itu juga kami memirkirkan artenatif lain untuk bisa menikmati pemandian air hangat yang ada di Ciwidey.

SEBUAH BERITA HARI INI!................DAMPIT !

  Jum'at, 13 Januari 2012 pertama kalinya aku terjun kelapangan. Dengan kondisi dan situasi yang sebernarnya, sesampainya dilapang aku mulai memikirkan untuk merelisasikan materi yang sudah dipersiapkan malam harinya. Namun apadaya jam 08.30 lebih mereka belum datang juga, akupun menunggu sampai 1jam dilokasi. Tepat Pukul 08.00 satu persatu mereka datang namun orang yg memiliki kewenangan tak kunjung datang. Salah seorang bertanya "bapak dari penjas?" (*baru kali ini aku di bilang bapa, jadi pengen cepet-cepet hhahhaa... aku pun menjawabnya "mhun leres..." setelah berdialog dengannya akupun mulai bertanya mengenai sarana dan prasarana yg ada dilapangan. Sangat ironi sekali mereka yang seharusnya tidak jenuh diberi materi yang sangat membosankan dan itu-itu saja. Ingin sekali merubah apa yang ada, namun apa dayaku tangan tak sampai, aku baru saja hadir kalau sudah bilang dari awal apa kata dunia bro....! Pukul 09.00 tepat aku siap beraksi dengan segala kemampuanku, mereka ku bariskan dengan bantuan orang terdahulu. Mereka ku aping sampai lokasi, sesampainya dilokasi kulihat tempat sudah tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas gerak. Kuputar otak dengan keras, sempat tersirat dibenaku untuk mundur. Ngebleeeeeeeeeeeng.... Bro! Namun kutepis semua itu dengan meretas semua kemungkinan yang terjadi. Semua ini masalah waktu bro, semua pastikan terlewati. Jajar berjajar meskipun tak rapih ku gerakan merekan sesuai aba-abaku. Aku berguman "Tidak sesuai harapan!" dengan tetap menggumbar senyum meskipun hati kecewa. Gerimis mengundang kuputuskan menyudahi aktivitas hari itu dan berpindah didalam ruangan. Sesampainya diruangan kumeminta izin pada yang empunya tempat (*di drematisir ku saya nama tempat dan nama orangnya biar tak terlalu frontal bung! Ku beri mereka yang sesuai dengan kebutuhan mereka. (*ku harap begitu bung... waktupun terlewati antara batas awal dan batas akhir, ku sudahi pelajaran untuk mereka. 
 Semoga Lebih Baik dari Perjalananku Sebelumnya_HIDUP ADALAH PERJALANAN

BASIC GAME AND LEAD UP GAMES


1.    Nama Permainan                            : Modifikasi Bola Tangan
2.    Kelas Sasaran                                 : Kelas V SD
3.    Unsur yang dikembangkan            :
a.    Fisik
Unsur fisik yang dikembangkan dalam permainan ini memperaktikkan variasi gerak dasar seperti melempar dan melompat yang diimplementasikan dalam modifikasi permainan bola besar.

b.    Mental
Unsur mental yang dikembangkan dalam permainan ini seperti nilai kejujuran, toleransi, kerjasama, tanggungjawab, menghargai lawan dan menghargai diri sendiri.

c.    Kognitif
Unsur kognitif yang dikembangkan dalam permaianan ini guna melatih keterampilan berpikir, konsentrasi, ingatan dan kecerdasan.

d.   Sosial
Mengembangkan Unsur Sosial dalam keterampilan dalam bekerjasama dengan kelompoknya, keterampilan menyesuaikan diri dengan kelompoknya, keterampilan berinteraksi dengan kelompoknya, keterampilan dalam mentaati aturan dan keterampilan menghargai lawan.

4.    Aturan Permainan                          :
a.    Tempat
~     Lapangan Sekolah
b.    Alat dan Bahan
~     Bola
~     Pluit
~     Stopwach
c.    Waktu Permainan
~     Lamanya permainan ± 15 menit
d.   Pemain
~     5 Kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 orang
e.    Cara Bermain
~      Permainan dilakukan selama 2x15 menit.
~      Setiap pergantian babak team berpindah tempat.
~      Permaian ini dilakukan sambil berjalan bebek.
~      Setiap team mewakilkan satu orang sebagai penjaga gawang yang berada di gawang lawan.
~      Setiap orang melakukan permainan ini sambil berjalan bebek.
~      Setiap regu sesama anggota kelompoknya berusaha melemparkan kepada temannya yang sudah mewakilkan sebagai gawang guna mendapatkan point atau skor.
~      Team yang mendapat skor lebih banyak dari pada team lawan pada saat waktu 2x15 menit habis dialah team pemenangnya.
~      Team yang kalah mendapatkan hukuman sesuai perjanjian sebelumnya atas kesepakatan kedua team yang bertanding.

5.    Bahan Ajar yang dikembangkan    :
~     Permainan ini berdasarkan Kurikulum Standar Isi 2006 Kelas 5 (Lima). Mempraktikkan variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Minggu, 01 Januari 2012

Tugas Resume Model Gerak dalam Penjas


Matakuliah                  : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal             : Selasa, 20 September 2011
Dosen                          : Drs. Entan Saptani., M.Pd & Dinar., M.Pd

RANGKUMAN MATERI

v  Model Pendidikan Gerak (Movement Education)
Model pendidikan gerak manusia mulai berkembang di Amerika Serikat sejak tahun 1960-an yang pelaksanaannya didasarkan pada karya Pudolph Laban. Kerangka kerja program Laban ini meliputi konsep kesadaran tubuh “Apa yang dilakukan tubuh”, konsep usaha “Bagaimana tubuh bergerak”, konsep ruang “Dimana tubuh bergerak” dan konsep keterhubungan “Hubungan apa yang terjadi”. Masing-masing konsep tersebut merupakan panduan untuk dimanfaatkan manakala anak harus bergerak, sehingga gerakan anak bermakna dalam keseluruhan konsep tersebut.
Tujuan dan kegiatan belajar dirancang dengan memanfaatkan pendekatan gaya mengajar pemecahan masalah, penemuan terbimbing dan eksploratori (Logsdon Et Al, 1984). Dalam model pendidikan gerak ini siswa akan didorong untuk mampu menganalisis tahap gerakan ketika menggiring bola basket (Misalnya) dan menemukan proses yang tepat ketika berada dalam permainan. Steinj Hardt (1992), mengutitp Nicholas, telah mengusulkan kurikulum terpadu(Integral Curriculum) yang mengajarkan pada siswa hubungan antara gerak yang dipelajari dengan berbagai kegiatan pendidikan jasmani. Model pendidikan gerak juga si anak. (Inggris, Amerika Serikat, Korea, Indonesia)

v  Teori Motorik
Movemen : yaitu gerakan eksternal, bisa dilihat dan diawasi dari luar, motor : gerak internal / gerak laten, tidak bisa diamati dari luar. Ada dua macam skill yaitu open skill : kemampuan yang telah dipola sebelumnya tetapi dalam pelaksanaannya bisa berubah sesuai dengan situasi yang ada, dan close skill : kemampuan yang disesuaikan dengan pola gerak yang dilakukan / disusun.
Gerak terbagi menjadi 3 :
Ø  Distret       : Gerakan awal dan akhir sama
Ø  Serial         : Berseri, awalan hingga akhiran
Ø  Continous  : Berulang-ulang
Sedangkan Motor type terbagi menjadi 4, yaitu :
Ø  Tugas type 1          : Pelaku diam objek diam
Ø  Tugas type 2          : Pelaku diam objek bergerak
Ø  Tugas type 3          : Pelaku gerak objek diam
Ø  Tugas type 4          : Pelaku bergerak objek bergerak



v  Klasifikasi Aktifitas Motorik
a.    Gross and Fine
Suatu keterampilan gerak dasar yang melibatkan konstruksi dan pemakaian otot-otot tubuh yang besar. Istilah Fine menyatakan suatu kualitas kepekaan atau suatu yang rumit. Bagian tubuh bergerak dalam daerah yang terbatas untuk menghasilkan respon yang tepat. Kombinasi neuro moscular biasanya menuju pada ketepatan yang berhubungan dengan kombinasi tangan dan mata.

b.    Objek dan Pelaku
Tugas- tugas gerak atau motor task diklasifikasikan ke dalam 4 katagori, berdasarkan dinamika dan kekonstanan tugas dan pelaku menurut Paul Fitts/M. David Meirill, kondisi-kondisi gerak tubuh maupun objek lingkungan dapat dipandang sebagai suatu basis pengklasifikasian :
Ø  Tugas type 1          : pelaku diam objek diam
Ø  Tugas type 2          : pelaku diam objek bergerak
Ø  Tugas type 3          : pelaku gerak objek diam
Ø  Tugas type 4          : pelaku bergerak objek bergerak




c.       Self Paced & Eksternally Paced
Aktifitas dapat memacu sesorang sehingga dapat melakukan aktifitas/bergerak (self paced) sesorang dapat dipacu aktifitas situasional (externally paced). Self paced memiliki kesamaan dengan close skill sementara externally paced memiliki persamaan dengan open skill.

d.      Diskrit, Serial, dan Continous
Ø  Distret       : gerakan awal dan akhir sama
Ø  Serial         : berseri, awalan hingga akhiran (aktifitas berisi suatu rangkaian kejadian yang dimulai dari permulaian sampai akhir gerakan,
Ø  Continous  : berulang-ulang ( suatu tugas gerak yang meliputi disktri, serial, dan dilakukan tanpa awalan dan akhiran dan dilakukan secara simultan.








Matakuliah                  : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal             : Selasa, 04 Oktober 2011
Dosen                          : Drs. Entan Saptani., M.Pd

RANGKUMAN MATERI

v Alat – Alat Penerima Informasi
a.    Indra penglihatan ( visual receiver )
Disebut indra utama (primary sensory priority).
b.    Penerima Pendengaran ( Audio receiver )
Disebut indra kedua.
c.    Propriocepty : disebut juga rasa kinestetik.
d.   Indra Tuktil : indra perasa terhadap kekuatan dan tekanan.

v Karakteristik Motorik Anak Usia SD
a.    Ukuran bentuk tubuh anak usia 6-12 tahun
Indeks pertumbuhan dan indeks kematangan, untuk menilai kematangan umur / fisiologis adalah melalui :

Ø  Umur Skeletan
Umur skeletan adalah mengukur kematangan umur melalui skelet/cangkang manusia. Digunakan rangka telapak tangan. Caranya adalah membandingkan foto radiograf lengan sesorang dengan radiograf standar. Apabila foto radiograf itu sama dengan standar maka dapat dikatakan normal perkembangannya. Lebih kecil dikatakan keterbelakangan, dan lebih besar dikatakan kemajuan.

Ø  Umur Dental
Umur dental adalah menilai kematangan umur lewat tumbuh dan tanggalnya gigi. Sampai usia 12 tahun gigi terus bertambah dan mulai ada yang tanggal. Kemudian secara berangsur melengkapi hingga jumlah 32 buah.

Ø  Umur Sifat Jenis Kelamin
Umur sifat jenis kelamin dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan sifat-sifat kelamin dan organ reproduksi. Bias dilihat ketika anak berusia 12 tahun keatas.







Matakuliah                  : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal             : Selasa, 11 Oktober 2011
Dosen                          : Drs. Entan Saptani., M.Pd

RANGKUMAN MATERI

v Developmentally Appropiatte Practice (DAP)
Tujuan pembelajaran Penjas yaitu
1.    Anak memperoleh kemampuan fisik
2.    Menjaga pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
3.    Memelihara kebugaran jasmani
4.    Memperoleh pengetahuan tentang gerak
5.    Dapat mengapresiasikan gerak
6.    Menumbuhkan rasa positif atau mengembangkan sikap posotif
7.    Menumbuhkan harga diri dan penilaian positif terhadap diri sendiri
8.    Memperoleh keterampilan sosial yang diinginkan
9.    Mengembangkan kemampuan atau bakat yang dimiliki anak-anak
10.Pengembangan apresiasi estetika untuk gerak.

v  Kematangan / Maturity
            Pembelajaran anak akan bermakna dengan baik apabila keadaan fisik atau mental telah siap untuk menerima pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan kematanganna. Tingkat kematangan bergantung pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Tugas ajar/ learnig task dalam setiap kegiatan harus disesaikan dengan tingkat kemtangan, agar pembelajaran itu berhasil.
Belajar keterampilan gerak, menurut teori skema pada dasarnya menyatakan bahwa manusia menyimpan memori pengalaman gerak masa lampau. Simpanan elemen beserta kaitannya antara satu dengan lainnya disebut skema gerak. Teori ini menyatakan bahwa program motorik yang disimpan dalam ingatan bukanlah rekaman khusus gerakan yang harus dilaksanakan, melainkan merupakan seperangkat skema umum yang dapat mengarahkan performance/penampilan. Oleh karena itu untuk memfasilitasi kegiatan tersebut dibutuhkan latihan-latihan yang beragam.













Matakuliah                  : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal             : Selasa, 15 Oktober 2011
Dosen                          : Drs. Entan Saptani., M.Pd

RANGKUMAN MATERI

v Pendidikan Gerak
Dalam pendidikan gerak manusia dapat melakukan aktivitas dengan efektif dan efisien. Dalam pendidikan gerak terdapat 4 elemen dalam gerak yaitu:
1.     Pemahaman tentang tubuh
2.     Pemahaman ruang
3.     Pemahaman tentang hubungan antara tubuh dengan bagian-bagian organ lainnya.
4.     Pemahaman tentang cara bagaimana tubuh bergerak.

v Komponen Gerak
1.      Lokomotor
2.      Non Lokomotor
3.      Manipulatif




Matakuliah                  : Model Pendidikan Gerak dalam Penjas
Hari / Tanggal             : Selasa, 29 Oktober 2011
Dosen                          : Drs. Entan Saptani., M.Pd

RANGKUMAN MATERI

v  Perubahan Ukuran dan Proporsi Tubuh
Perubahan selama periode awal untuk anak-anak pada umumnya relative lambat dan konstan. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan cepat pada periode awal, dan pertumbuhan cepat pada periode dewasa. Anggota badan secara continue tumbuh sebanding datipada pertumbuhan tagog, sehingga Nampak perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki cendrung tungkainya lebih panjang.
Bentuk tubuh anak-anak dibagi menjadi 5 bentuk/type tubuh, yaitu :
a.       Hypermaskulinity
b.      Masculinity
c.       Intermedial/biseksualitas
d.      Feminity
e.       Hyperfeminity
Dan :
a.       Mesomorf           : Kekar dan tegap
b.      Endomorph         : Pendek dan gemuk
c.       Ektomorph          : Tinggi dan kecil
v  Type Tubuh Menurut Seldon
Type Tubuh dan Jenis Olahraga yang Cocok
                                                                171
                                                                271   Weight Kifter
                           Gymnastics      252              345      Sprinter

              LD. Swimer         542               343           Swimmer
                 711                      444                  117
Endomorp (gemuk)           Medron Type       Ecthmorph (kecil)
Fase Belajar Motorik :
1.      Fase kognisi           : Memikirkan gerak
2.      Fase Fiksasi            : Merealisasikan gerak yang telah dipikirkan
3.      Fase Auomastisasi : Gerakan-gerakan yang telah terogarnisir dengan
                                 sendirinya